Sederhana dalam bersikap, kaya dalam berkarya
RSS

Butir Bening Mutiara

Maghrib berkabut sudah
terlewat..
Disenja
kecemasan,ketakutan
pada kesendirian
tangis itu tak terdengar..
Hanya mata yang
sebening kaca..
Ada dada yang sangat
sesak disudut ruang..
Ada galau hati yang tiba
tiba menyemak..
Bibir terkatup dalam
gelora kesedihan..
Harusnya tak ditampak
kan kesedihan karena
kehilangan..
Angin berdesir pelan
namun mampu
menggigilkan
persendian..
Luruhkan daun daun dari
ranting..
Terpandang sekilas
gugusan samar
pegunungan..
Sudut kota yg tinggalkan
kesakitan..
Menitik lagi dua butir
bening mutiara..
"kau pikir mudah melupakan seseorang..inilah yang tak semua orang bisa lakukan" "dan lagi bagaimana mungkin kau bisa merasakan kehilangan mereka sebab kau selal berada dihati mereka.mungkin merekalah yang akan merasa kehilanganmu saat kau dekat dengan yang lain"kata Aura tak lagi bisa disangkal
"denger..tak ada alasan menutup hari dengan tangisan"kataku
"sayang sekali..bukankah justru ini hal yg terbaik.tiada hubungan,tiada komunikasi,tak lagi menyita pikiran,tak perlu memintal harapan"kata hatiku dalam resah "tapi nyatanya tidak..karna perasaan gak bisa dibohongin.gelisahmu dalam harap dan cemas.untaian istighfarlah yang akan menjadi penawar hati"mutiara kata aura yang selalu menyentuh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

4 komentar:

secangkir teh dan sekerat roti mengatakan...

nikmat..!

Lely Prawesti mengatakan...

hmm...memang tidak mudah melupakan... apa lagi kalau perpisahan itu karena kematian..^^
aku follow yah..^_^

Iyut A.C.N mengatakan...

secangkir,.makasih kdatanganya..

Iyut A.C.N mengatakan...

aishi..makash mbak,.hmm mana nih follownya.hehe

Posting Komentar

terimakasih telah berkunjung diblog saya,alangkah baiknya jika anda meninggalkan sepatah kata