21April,diperingatisebagai hari Kartini,dimana pada hari itu lahirnya pejuang wanita Raden Ajeng Kartini.Kartini lahir pada 21 April 1879, saat sang ayah menjabat Wedono Mayong. Saat berusia dua tahun, RM Sosroningrat diangkat menjadi Bupati Jepara.Sedari kecil,Kartini sudah terlihat berkemauan keras dan cerdas. Karena kelincahan dan kegesitannya, sang ayah menggelarinya Trinil,sesuai dengan nama burung kecil yang terkenal lincah. Kartini mencurahkan pikiran-pikirannya yang tergolong maju pada jaman itu melalui surat-surat kepada dua sahabat Belanda-nya,Stella dan NyAbendanon.Kumpulan surat Kartini kemudian dibukukan oleh Mr J.H.Abendanon pada 1911,7 tahun sesudah beliau wafat, dengan judul“ Habis Gelap Terbitlah
Terang”Dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang,diterjemahan Armijn Pane (Balai
Pustaka,1982).Terdapat sebuah surat Kartini tertuju kepada Nn Zeehandelaar (6November 1899):
“ Engkau bertanya,apakah asal mulanya aku terkurung dalam empat tembok tebal.Sangkamu tentu aku tinggal di dalam terungku atau serupaitu.Bukan. Stella,penjaraku
rumah besar,berhalaman luas sekelilingnya, tetapi sekitar halaman itu ada tembok tinggi.Tembok inilah menjadi penjara kami.Bagaimana luasnya rumah dan pekarangan
kami itu, bila senantiasa harus tinggal di sana sesak juga rasanya. ”
menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah,harus dipingit,dinikahkan dengan laki-laki tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa,dunianya hanya sebatas tembok rumah.
Perjuangan Kartini masih terus berlanjut,tapi banyak perbedaan.dikatakan emansipasi wanita,dimana wanita menuntut persaman hak dengan lelaki.andai R.A. Kartini masih hidup mungkin beliau menangis melihat kenyataan emansipasi wanita yang berlaku sekarang ini,seperti yang kita lihat emansipasi yang berlaku sekarang hanya menuntut kesamaan hak tetapi mengabaikan kewajibannya sebagai seorang istri dan seorang ibu. sungguh wanita adalah mahluk Allah SWT yg amat mulia sehingga janganlah melecehkan diri dengan berdalih emansipasi dalam arti sempit.Begitu pula dari segi penampilan, sebagai misal kebaya ciri khas pakaian wanita Jawa dan baju kurung ciri khas pakaian wanita Sumatra Barat ‘Minangkabau’,telah dijauhkan dan menjadi tak menarik bagi kaum mudi dengan alasan ketinggalan zaman padahal,memberikan kesan sopan dan santun.akan saya katakan,meski tidak berkebaya tapi ingatlah adat budaya bangsa,meski tidak berjilbab tetap menjaga sikap tidak meniru budaya barat.
wanita,ingatlah bahwasanya lelaki adalah pemimpinmu,dan suamimu adalah imammu.saya mengambil satu ayat dalam kitab suci Al-qur'anyaitu: "Kaum laki- laki itu
adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-
laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka"(QS.4.An-Nisa':
34)"
sebagian sy ambil dr wikipedia R.A Kartini
-