Sederhana dalam bersikap, kaya dalam berkarya
RSS

Oci dan Kamus Ajaib

Siang itu, Oci nampak sibuk di ruang belajarnya. Seperti biasanya setelah pulang sekolah ia ganti baju, makan siang setelah itu barulah mengerjakan PR. Oci mengerjakan tugas-tugas sekolah tanpa menunggu disuruh orang tuanya karena mereka setiap hari bekerja, di rumah hanya ada pembantu rumah tangga, seorang wanita separuh baya yang telah bekerja selama bertahun-tahun.
Raut muka Oci tiba-tiba berubah, berkali-kali dia buka tutup lembar bukunya. Adaa kesulitan dalam mengerjakan PR.
''Bibiiiiiiiii.......!!!!!'' Oci tiba-tiba berteriak sekeras-kerasnya memanggil Bibi. Sementara bibi yang sedang asik mendengarkan tembang jawa kesukaannya pun sangat terkejut.
''Iiiiii.....iii....iii...yaaaaaaaa....'' jawab Bibi seraya tergopoh-gopoh menuju kamar Oci. ''Waduuhhhh...Adek, kenapa teriak-teriak sih. Bikin jantung Bibi copot. Bibi kira ada bahaya,'' ucap Bibi setelah melihat Oci baik-baik saja.
''Oci kira Bibi lagi di dapur, kalau pelan khan nggak dengar.''
''Ingat pesan Mama dan Papa nggak? Kalau memanggil siapa pun, mendekatlah. Nggak boleh teriak-teriak. Nggak baik. Nggak sopan.''
''Maaf Bi,'' jawab Oci, ia menyesali sikapnya barusan.
''Iya nggak pa-pa Dek, lain kali nggak boleh kaya gitu. Bahaya, kalau Bibi kaget terus pingsan pasti Adek yang bingung. Iya khan?'' ucap Bibi sambil membelai kepala Oci yang hanya menganggukkan kepala. ''Ya sudah, ada apa panggil Bibi?''
''Bi, Oci ada PR bahasa Inggris yang rumiiit sekali. Apakah Bibi bisa bantuin Oci?''
''Waduh...bahasa inggris? Bibi belum pernah belajar bahasa Inggris, jaman Bibi muda nggak banyak yang bisa sekolah tinggi. Beda dengan jaman sekarang, anak-anak sudah pinter semua. Kalau nanyain resep makanan, pasti Bibi tau.'' ucap Bibi yang membuat Oci tertawa.
''Hihihi..Bibi mengapa tidak sekolah tinggi?'' tanya Oci.
''Karena biaya sekolah mahal, jadi uangnya untuk biaya makan sehari-hari. Beruntunglah Adek sekarang bisa sekolah, jadi harus rajin belajar, biar Papa dan Mama bangga. Eeehhh....iya. Coba telpon Mama ya, mungkin bisa bantu Adek. Tapi nggak boleh lama-lama karena Mama lagi kerja.''
Oci menggangguk tak lama kemudian Bibi mengambilkan telephone dan menyerahkannya pada Oci.
Beberapa saat setelah mengucapkan salam pada Mama, Oci pun menceritakan permasalahannya.
''Adek kerjakan dulu soal yang mudah dan untuk yang sulit nanti Mama bantu setelah pulang kerja. Maaf ya sayang.'' jawab Mama.
''Iya deh, nggak pa-pa Ma. Boleh Oci minta sesuatu, Ma?''
''Oci ngomong dulu mau minta apa,'' jawab mama lembut.
''Oci minta dibelikan kamus bahasa Inggris, yang lengkap. Biar nggak susah ngerjain PRnya Ma.'' itulah permintaan Oci yang sederhana, tapi sangat bermanfaat untuk proses belajar mandiri.
''Insya Allah Oci, nanti sepulang kerja Mama beliin ya. ''
<;br>
Sore harinya, Oci sangat gembira saat Papa dan Mama pulang. Tapi tak lama kemudian wajahnya terlihat murung. Papa dan Mama pulang tak membawa kamus yang dia inginkan, hanya membawa tas kerja.
''Eh....anak Papa kok cemberut ya? Senyumnya yang manis ke mana ya?'' kata Papa sambil memandangi wajah Oci. Oci hanya terdiam.
''Ada apa, Sayang?'' tanya Papa lagi.
''Karena Papa dan Mama lupa beliin kamus buat Oci. Kamus itu penting sekali Pa.'' akhirnya Oci mengungkapkan kekesalannya.
''Ayah inget kok.'' jawab Ayah. Ia kemudian merogoh saku jas kerjanya dan mengeluarkan sesuatu, sebuah kotak kecil lalu Papa pun membukanya,''Tereeeeennnngggg....ni dia kamus untuk anak pinteeerrr!''
''Oci minta kamus, bukan kalkulator Pa,'' jawab Oci setelah melihat barang yang menyerupai kalkulator itu.
''Nah, coba Oci dengar ya,'' Papa kemudian menekan huruf-huruf yang ada pada alat tersebut, setelah selesai dia tekan enter, '' I LOVE YOU'' terdengar suara nyaring dari alat tersebut dan Oci melonjak kaget.
''Apa itu Pa?'' tanya Oci.
''Ini namanya kotak ajaib dari Papa. Heheh...hmm..kamusnya bisa ngomon,g Alat ini dinamakan kamus elektronik. Kamus elektronik adalah kamus yang berbasis komputer yang bisa dibawa kemana-mana karena ukurannya yang kecil. Jadi Oci nggak kerepotan. Dilengkapi dengan alat pembaca CD-ROM untuk menambah perbendaharaan katanya, serta mampu berfungsi untuk pengecek ejaan(spelling-checker). Sudah diprogram bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, keren khan, Sayang?''
''Biar anak Mama pinter.'' timpal Mama yang dari tadi hanya mendengarkan.
''Iya.. Hihihi...Maafin Oci ya sudah marah-marah. Terimakasih Pa, Ma untuk kamusnya.''
''Ajarin Bibi bahasa Inggris ya Dek,'' Bibi pun ikut berbicara sambil meletakkan gelas minuman untuk mereka.
''Siiiiiipppppp, Bibi.''
Oci tersenyum bahagia memiliki kamus ajaib.

Tulisan ini diikutkan di lomba menulis 2011




Mengenai kamus elektronok bisa dilihat di Kamus Elektronik

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Di Pertengahan Malam

aku bukanlah wanita itu yang berada dekat dihatimu. Perlahan ku sakiti dirimu. Entah....aku tak tau. Yah, engkau mungkin bosan dengan semua perkataanku. Bila itu sayang mengapa aku tak memutuskan sesuatu yang memang aku harus mengambil keputusan. Aku harus siap bila hal yang menyakitkan itu menghampiri lagi. Bagaimana dengan engkau. Jodoh ada di tangan Tuhan, bila kita berjodoh kita akan dipertemukan. Bila tidak, tak harus kita saling mendendam.
Seruanmu selalu memenggilku, menyeruku dan menyeruku untuk dekat. Aku menangis bila mengingatnya. Tentang kau dan juga aku, tentang suatu hari. Aku tak bisa menahanmu, meski aku ingin.
Di pertengahan malam kugumamkan rindu. Lalu bagaimana denganmu. Engkau berkata,''biarkan kehendakku mati, biarkan diri ini hilang tak lagi satu, tak lagi dua, tak lagi min, tidak pula plus, hilang tanpa bekas... hilang.. lenyap dlm kepasrahan tanpa kemauan. ''

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS